BERMINAT BUAT DUIT ON-LINE ?DAFTAR SEGERA >

Tuesday, April 19, 2011

Pilih Kaya Atau Sederhana?

Mana yang Lebih Utama, Miskin atau Kaya?

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang semua nikmat berasal dari-Nya. Dialah yang melapangkan rizki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Shalawat dan salam kepada semoga terlimpah kepada suri teladan kita, Nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Setiap Rasul yang Allah utus ke suatu kaum untuk memberikan peringatan atas penyimpangan mereka, selalu mendapatkan penentangan. Dan seringnya, penentangan itu muncul dari kalangan elit yang memiliki kedudukan dan harta. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ

Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan pun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya".” (QS. Saba’: 34)

Harta benda dan kekayaan yang mereka miliki menjadikan mereka sombong. Sehingga para rasul mereka hinakan dan kebenaran mereka dustakan. Bahkan dengan kekayaan itu, mereka menjadikan sebagai standar kebenaran. Sehingga mereka menyangka bahwa tak mungkin Dzat yang telah memberikan semua kekayaan ini di dunia akan menyiksa mereka di akhriat.

وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَالا وَأَوْلادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ

Dan mereka berkata: "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diadzab”.” (QS. Saba’: 35)

Syaikh Abdurrahman al-Sa’di berkata tentang ucapan mereka, “dan kami sekali-kali tidak akan diadzab”: “Jika kami dibangkitkan, maka Dzat yang telah memberikan harta dan anak kepada kami di dunia, pasti akan memberikan yang lebih banyak dari itu kepada kami di akhirat dan Dia tidak akan menyiksa kami.”

Kemudian Allah menjawab celotehan mereka itu, bahwa lapang dan sempitnya rizki, kaya dan miskin bukan menjadi tanda klaim mereka. Karena rizki itu di bawah masyi’ah (kehendak) Allah, jika Dia berkehendak maka akan melapangkannya untuk siapa yang dikehendaki-Nya. Dan jika berkehendak lain, maka akan membatasinya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Allah 'Azza wa Jalla berfirman,

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".”(QS. Saba’: 36)

No comments:

Post a Comment